Mengembangkan Motivasi Belajar Remaja Sebagai Peserta Didik

|

Senin, 18 April 2011


A. LATAR BELAKANG
Pengembangan pribadi remaja merupakan proses terjadinya perubahan pribadi untuk menghasilkan peningkatan kualitas kepribadian. Pada remaja kebutuhan akan pengembangan pribadi sangat penting, dalam rangka membantu menuju sebuah kepribadian yang berkualitas. Kenyataan menunjukan bahwa banyak remaja yang sulit untuk mengembangkan pribadinya. Bukti yang dapat diangkat, bahwa banyak remaja sebagai peserta didik yang tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Salah satu penyebab dari hal tersebut adalah kurangnya motivasi dalam belajar dari peserta didik.
Pembicaraan yang sering kita dengar antarpengajar di sekolah tentang permasalahan yang dihadapi siswanya adalah bahwa siswa tidak mempunyai motivasi. Siswa cenderung melaksanakan tugas sekolah karena ada tekanan dari luar dirinya. Tidak adanya motivasi membuat siswa kurang mandiri dalam belajar. Mereka belajar hanya untuk ujian. Jika bukan untuk ujian, mereka belajar tanpa perhatian dan kesungguh-sungguhan. Dalam dunia pendidikan motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar, sebab motivasi dapat mempengaruhi keinginan untuk belajar dan bagaimana siswa belajar. Jadi, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempunyai peran penting dalam pencapaian keberhasilan di pendidikan (Diadaptasi dari diktat Mata Kuliah Bimbingan Pendidikan 2000, Fakultas psikologi Universitas Indonesia).
Tulisan di atas menggambarkan keresahan para pengajar dalam menghadapi peserta didiknya. Hal itu juga terjadi pada kebanyakan remaja yang masih berada di bangku sekolah, yaitu tidak adanya motivasi untuk belajar atau berprestasi. Sangat menyedihkan, padahal motivasi merupakan awal dari jalan menuju tercapainya keberhasilan, seperti ungkapan “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Itu adalah salah satu ungkapan yang sering kita dengar dari orangtua atau guru bila mengingatkan kita untuk lebih giat belajar. Ungkapan tersebut tentu saja benar. Apa yang dapat kita lakukan bila kita tidak mempunyai kemauan, semua yang kita lakukan dengan setengah hati tentu saja hasilnya pun tidak akan maksimal.
Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa peserta didik sebaiknya dapat mengenal motivasi, karena motivasi itu penting dan sangat berpengaruh dalam proses belajar. Lebih jauh seorang remaja yang berperan sebagai peserta didik harus menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam dirinya.
B. RUMUSAN MASALAH
Memperhatikan uraian di atas, masalah yang dapat diangkat adalah bagaimana seorang remaja yang berperan sebagai peserta didik dapat mengenal motivasi, mengetahui pentingnya motivasi, pengaruh motivasi dalam belajar, factor-faktor yang mempengaruhi motivasi, jenis-jenis motivasi, dan bagaimana menumbuhkan, meningkatkan serta mempertahankan motivasi.

C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah agar remaja atau peserta didik dapat mengenal motivasi, karena motivasi itu penting dan sangat berpengaruh dalam proses belajar, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam dirinya.

2. Manfaat
Manfaat yang diinginkan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai pengembangan motivasi belajar remaja
b. Membantu pembaca untuk mengenal motivasi, pentingnya motivasi, dan pengetahuan keseluruhan tentang motivasi dalam belajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MOTIVASI
Kemauan berhubungan dengan motivasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian motivasi dapat dilihat secara umum dan secara psikologis. Secara umum, motivasi adlah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Secara psikologis, motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan dari perbuatannya.
Adanya perbedaan pengertian di atas disebab kan oleh adanya dua sudut pandang yang berbeda mengenai motivasi. Akan tetapi, secara umum, motivasi mengacu pada hubungan sebab atau alasan manusia melakukan sesuatu. Menurut Rita L. Atkinson, dkk. dalam bukunya yang berjudul Pengantar Psikologi, para psikolog membatasi konsep motivasi dan memberikan arahan. Maehr dan Meyer dalan buku Educational Psychology mendefinisikan motivasi sebagai sesuatu yang mendorong, mengarahkan, dan menjaga perilaku, membuat seseorang berubah, mengarahkan seseorang untuk tetap melakukan sesuatu atau berada pada suatu keadaan. Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam individu, baik secara sadar maupun tidak, yang memunculkan, mengarahkan,dan mempertahankan perilaku sehingga individu dapat mencapai tujuannya.
B. PENTINGNYA MOTIVASI
Seorang tokoh bernama Ferdinand Foch mengatakan bahwa senjata yang paling ampuh di dunia ini adalah jiwa manusia yang terbakar menyala-nyala. Ini adalah ungkapan tentang motivasi. Motivasi dapat mengalahkan kekuatan, kemalasan dan klelelahan.
Dorongan yang kuat dari dalam akan memunculkan energy untuk terus berusaha mencapai keberhasilan yang diinginkan. Pada saat belajar atau mengerjakan tugas, ada saat kits bersungguh-sungguh, dan ada pula saat sebaliknya. Itu semua dipengaruhi oleh motivasidari dalam diri kita sendiri. Motivasilah yang member daya dorong dalam diri kita untuk melakukan sesuatu. Meskipun keberhasilan bagi siswa ditentukan oleh strategi belajar dan kemampuan dasar yang dimiliki, motivasilah yang menjadi pemicu energy untuk berprestasi.
Intelegensi atau kemampuan intelektual dan bakat merupakan faktor penting untuk mencapai suatu prestasi. Namun, keduanya tidak akan bermanfaat apabila seseorang tidak mempunyai motivasi yang memadai. Di sekolah, motivasi menjadi dasar yang amat penting untuk pencaoaian keberhasilan tujuan pendidikan dan efektivitas kegiatan pembelajaran. Motivasi siswa untuk belajar membuat ia memiliki keinginan kuat untuk mengikuti dan menghargai segala kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar.
C. PENGARUH MOTIVASI DALAM BELAJAR
Salah satu penghambat kesuksesan remaja adalah kurangnya motivasi. Untuk mengembangkan pemikiran kreatif, kita harus mempunyai motivasi yang cukup. Motivasi akan membuat kita bersemangat untuk merealisasikan apa yang ada dalam imajinasi kreatif kita. Dalam belajar, motivasi juga sangat dibutuhkan. Belajar merupakan proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Untuk mengadakan sebuah proses perubahan tentu dibutuhkan energi, semangat, dan motivasi. Tanpa motivasi kita akan loyo, tak bergairah, tidak ada dinamika, dan tidak akan menghasilkan perubahan seperti yang kita inginkan.
Aziz Bachtiar dalam bukunya yang berjudul Sukses Ala Remaja mengatakan bahwa motivasi membuat seseorang selalu berupaya mewujudkan impiannya. Dari usaha itulah kemudian tercipta berbagai peluang yang akan mengarahkan pada kemujuran-kemujuran dalam hidupnya. Dengan kata lain keberuntungan itu akan lahir setelah seseorang melakukan usaha yang tekun dan tidak mengenal lelah. Dari pengertian itu, sangat tidak mungkin kemujuran atau keberuntungan dating ke dalam kehidupan seseorang jika orang itu tidak pernah melakukan apapun dalam hidupnya.
Jeanne Ellis Ormrod dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology, menjelaskan berbagai pengaruh motivasi terhadap perilaku dan proses belajar siswa, yaitu sebagai berikut.
1. Motivasi mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai target.
2. Motivasi meningkatkan usaha dan energi yang dikeluarkan untuk mencapai target.
3. Motivasi membuat seseorang mau melalui suatu pekerjaan dan mempertahankan suatu aktivitas. Siswa lebih mendorong untuk memulai suatu pekerjaan yang diinginkan. Mereka juga cenderung bertahan untuk melakukan suatu pekerjaan hingga selesai, bahkan jika diinterupsi.
4. Motivasi mempengaruhi proses berpikir seseorang. Motivasi mempengaruhi apa dan bagaimana soatu informasi diproses. Orang yang memilki motivasi cenderung meminta bantuan ketika menghadapi kesulitan setelah usahanya sudah maksimal atau meminta penjelasan terhadap suatu tugas atau informasi untuk menyelesaikan tugasnya.
5. Motivasi menunjukkan kosekuensi apa yang diinginkan.
6. Motivasi meningkatkan penampilan atau prestasi.
Motivasi harus selalu ada dan dipelihara agar senantiasa hidup menggelora dalam jiwa kita selamanya. Bila kita kehilangan motivasi, kita akan merasa lemah, malas, tak bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Kesemuanya ini tentu sangat merugikan diri kita.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
Motivasi belajar dalam diri seseorang siswa sangat dipengaruhi oleh factor yang sangat terkait dengan perkembangan kehidupannya, yaitu lingkungan budaya atau kebiasaan di lingkungan, keluarga dengan tuntutannya, sekolah dengan system yang diberlakukannya, dan siswa itu sendiri. Lingkungan sering menuntut seorang siswa untuk melakukan ini dan itu serta kelak menjadi orang yang sukses. Ketika seorang siswa dapat secara bijak menanggapi tuntutan ini, maka ia akan termotivasi untuk mewujudkannya, yaitu dengan belajar sungguh-sungguh. Namun, apabila tuntutan itu dianggap terlalu berlebihan dan membebani, maka sebaliknya seorang siswa akan kesulitan belajar dengan baik. Dalam hal ini, kedewasaannya dalam menyikapi lingkungan sangat diperlukan.
Ambisi atau tuntutan orangtua atas aeorang siswa dalam prestasi belajar kadang berlebihan, tanpa melihat realitas dalam diri siswa tersebut. Jika siswa tersebut kuat dan justru termotivasi untuk mewujudkannya, maka hal itu tidak menjadi masalah, walaupun mencapainya tidak mudah. Namun sebaliknya, ambisi yang kurang masuk akal dapat menjadi beban bagi seorang siswa sehingga menurunkan motivasi belajarnya. Menaggapi hal ini, di samping bersikap realistis, seorang siswa seharusnya mempertahankan motivasinya untuk berprestasi.
Factor yang paling dominan menentukan motivasi belajar siswa adalah siswa itu sendiri. Hal ini karena siswa sendirilah yang akhirnya mengambil keputusan tentang apa yang hendak dilakukan dan bertanggung jawab atas hasil belajarnya.

E. JENIS MOTIVASI
Motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang dan tidak berhubungan dengan tugas yang dilakukan. Sementara itu, motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri atau menyatu dengan tugas yang dilakukannya. Seseorang mau melakukan suatu hal karena ingin mendapatkan kesenangan, ingin memperoleh suatu ketrampilan yang dianggapnya penting, atau karena etika dan moral tanpa perlu perangsang dari luar diri seperti hadiah.
Motivasi yang baik adalah motivasi intrinsik sebab lahir dalam diri kita sendiri, bukan dari luar diri kita. Akan tetapi bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak penting. Kedua bentuk motivasi ini sangat berperan dalam proses belajar, hanya saja menurut Lepper dalam buku Psikologi Pendidikan, kadang motivasi ekstrinsik dapat merusak motivasi intrinsic. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan Lepper (1993) terhadap siswa-siswa taman kanak-kanak, yaitu hadiah yang dijanjikan kepada siswa setelah melakukan sesuatu kegiatan yang sebelumnya tidak mereka lakukan, mengubah motivasi intrinsik anak untuk melakukan suatu kegiatan menjadi motivasi ekstrinsik sehingga anak mau melakukan sesuatu yang diberikan hadiah saja.
Siswa yang memiliki motivasi secara intrinsik biasanya menunjukan keinginan yang lebih untuk terlibat dalam proses belajar dan pengerjaan tugas. Mereka juga cenderung memproses informasi dengan cara yang efektif, misalnya dengan berusaha memahami makna, mengolah, mengembangkan, dan membayangkan apa yang dipelajari. Sebaliknya, siswa yang hanya memiliki motivasi ekstrinsik hanya tertarik untuk mengerjakan tugas yang mudah saja, memiliki keterlibatan yang minim dengan proses belajar mengajar, dan memproses informasi hanya sampai dipermukaan saja sehingga mudah lupa.
Selain motivasi intrinsik dan ekstrinsik, menurut Jeanne Ellis Ormrod dalam buku Education Phychology, dalam proses belajar juga dikenal dua jenis motivasi, yaitu motivasi untuk belajar (motivation to learn) dan motivasi untuk menampilkan (motivation to perform). Pada dasarnya, motivasi untuk belajar termasuk kedalam jenis motivasi intrinsik, sedangkan motivasi untuk menampilkan termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik.
Motivasi untuk belajar (motivation to learn) focus pada pencapaian tujuan belajar, yaitu penambahan pengetahuan atau penguasaan ketrampilan baru. Motivasi untuk penampilan (motivation to perform) merupakan motivasi yang focus pada penampilan dan keinginan untuk mendapatkan pujian atau komentar orang lain. Misalnya belajar untuk memperoleh nilai tinggi, belajar untuk memperoleh ijazah, serta belajar agar disenangi guru dan teman-teman.

F. MENUMBUKKAN MOTIVASI
Menumbuhkan motivasi diri adalah bagian dari capaian yang harus dilakukan, agar kita tetap dapat tampil sebagai pemenang dalam era persaingan global. Motivasi tidak dapat tumbuh begitu saja, tetapi memerlukan penanganan serta upaya tersendiri agar kita dapat tampil sebagai pribadi yang mempunyai kepercayaan tinggi (self confidence) namun masih tetap dalam batas batas yang wajar dan masuk akal. Belakangan ini siswa tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Siswa lebih tertarik pada hal-hal yang sebenarnya kurang bermanfaat. Berikut ini beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar :
1. Tumbuhkan keyakinan pada diri kita bahwa kita memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah kita canangkan. Jangan sampai timbul keraguan pada diri kita.
2. Kita harus memiliki rasa tanggungjawab atas sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita.
3. Menerima setiap resiko yang kita alami dengan lapang dada.
4. Katakana pada diri kita bahwa kegagalan yang kita alami adalah sukses yang tertunda dan akan tercapai dilain waktu sehingga kita punya semangat untuk terus belajar.
5. Merayakan prestasi anda jika dapat mencapai tujuan anda .
6. Ciptakan trik-trik baru yang dapat membuat kita besemangat, misalnya cara-cara belajar.
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri kita. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali kita menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita nggak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi, diantaranya sebagai berikut.
1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan anda
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
3. Tetapkan saat kematian
Anda perlu memikirkan saat kematian meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘ajal’ anda sudah dekat, akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi hal hal yg baik selama hidup anda.
4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.
7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.
8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.

G. MENINGKATKAN MOTIVASI
Lingkungan tempat proses belajar mengajar merupakan salah satu factor yang mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang. Siswa seharusnya memilih lingkungan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, yang cenderung mendorong kita untuk memperbaiki diri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan motivasi belajar menurut Tim MGP & Kelompok Kerja Pengembangan Kurikulum, antara lain sebagai berikut.
1. Dalam setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar yang sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk berhasil.
5. Selalu introspeksi dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri.
6. Mau menerima masukan dari orang lain serta dari lingkungan tempat tinggal.
7. Memahami norma-norma tentang belajaryang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan.
Menurut Tim MGP & Kelompok Kerja Pengembangan Kurikulum, cara yang efektif untuk meningkatkan motivasi adalah sebagai berikut.
1. Berpikir positif.
Pemikiran yang positit terhadap sesuatu membuat kita menikmati apa yang kita lakukan.
2. Berusaha belajar lebih tekun.
Percaya bahwa belajar merupakan proses untuk mencapai keberhasilan membuat kita tidak putus asa krtika menemui kegagalan, justru kita lebih maksimal lagi dalam berusaha.
3. Belajar dari pengalaman orang lain.
Motivasi tidak harus kita dapatkan dari pengalaman diri sendiri. Membaca kisah kesuksesan orang lain juga menumbuhkan motivasi intrinsik untuk mencapai keberhasilan yang sama.
4. Belajar mandiri dan belajar kelompok.
Ketika belajar, banyak hal baru yang ditemukan. hal itu bias meningkatkan motivasi untuk lebih banyak belajar. Berada di tengah-tengah teman yang memiliki motivasi berprestasi tinggi juga membuat kita termotivasi untuk berprestasi.
5. Belajar dari berbagai sumber belajar.
Semakin variatif sumber yang kita baca, semakin banyak hal baru yang kita temukan. Berbagai sumber bias memberikan pandangan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Hal itu mendorong untuk mengembangkan motivasi.
6. Selalu bersyukur apabila mendapatkan kemudahan dan keberhasilan dalam belajar.
Rasa syukur atas apa yang Allah berikan pada kita dapat membawa kita pada pikiran yang positif.
7. Memulai dan mengakhiri belajar dengan berdoa.
Motivasi dapat berasal dari mana saja. Motivasi dapat dating dari pengalaman, materi, orang lain, atau iman. Iman dapat memberikan motivasi yang tinggi pada seseorang.

H. CARA MEMPERTAHAN KAN MOTIVASI
Cara agar motivasi belajar menjadi panggilan jiwa seorang siswa, ada beberapa pemahaman yang perlu dicamkan oleh pera siswa, antara lain sebagai berikut.
1. Siswa hendaknya mau menerima realitas diri apa adanya. Siswa masih membutuhkan bimbingan untuk berkembang menuju kedewasaan. Karakter dan bakat yang ada harus disadari sebagai kekayaan diri. Kesadaran akan keunikan diri yang dimiliki akan memunculkan penghargaan atas kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri sendiri, sehingga siswa dapatmenghargai diri secara wajar. Hal ini diharapkan mendatangkan kedewasaan untuk mengambil pilihan yang bijak dalam belajar.
2. Siswa hendaknya mau mendalami kemampuan diri dan bersedia menunjukkan segala potensinya tanpa merasa terpaksa.
3. Siswa hendaknya berani menentukan pilihan dan mengambil keputusan tentang masa depannya secara bertanggung jawab. Ini dapat memotivasi diri untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki.
4. Siswa hendaknya mau berdiolog dengan guru dan teman. Saling memahami akan melahirkan perasaan diterima dan mengerti kesulitan masing-masing. Hal ini dapat membantu mencari jalan keluar terbaik atas persoalan yang dihadapi, yang dapat membantu motivasi belajar.

I. KATEGORI MOTIVASI BELAJAR DAN POLA BELAJAR
Menurut Waldi (2005), ada empat kategori motivasi belajar siswa, yaitu achiever, sociable, conscientious, dan curious. Masing-masin dijelaskan sebagai berikut.
1. Siswa dengan motivasi belajar achiever lebih berorientasi pada keinginan untuk unggul dalam persaingan dan bersifat kompetitif. Motivasi ini lebih dipengaruhi oleh faktor teman dan keluarga.
2. Siswa dengan motivasi belajar sociable memiliki semangat kebersamaan, bersifat kooperatif noo-kooperatif. Siswa dengan motivasi ini menyukai keberhasilan bersama.
3. Siswa dengan motivasi belajar conscientious hanya melakukan kegiatan jika telah mendapat petunjuk yang jelas terkait pada peraturan.
4. Siswa dengan motivasi belajar curious selalu ingin tahu, tidak suka kemapanan, dan mendambakan perkembangan. Siswa seperti ini lebih menyukai hal-hal yang baru pada pengembangan keilmuan.
Berdasarkan kategori motivasi belajar di atas kita dapat membandingkan dua pola belajar, yaitu belajar aktif dan belajat pasif. Poter & Hernacki (2003) memilah keduanya sebagai berikut.
1. Belajar Aktif
a. Belajar apa saja dari setiap situasi
b. Menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan pribadi
c. Mengupayakan agar segalanya terlaksana
d. Bersandar pada kehidupan
2. Belajar Pasif
a. Tidak dapat melihat ada potensi belajar
b. Mengabaikan kesempatan untuk berkembang dari suatu pengalaman belajar
c. Membiarkan segalanya terjadi
d. Menarik diri dari kehidupan


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan pribadi remaja merupakan proses terjadinya perubahan pribadi untuk menghasilkan peningkatan kualitas kepribadian. Pada remaja kebutuhan akan pengembangan pribadi sangat penting, dalam rangka membantu menuju sebuah kepribadian yang berkualitas. Kenyataan menunjukan bahwa banyak remaja yang sulit untuk mengembangkan pribadinya. Bukti yang dapat diangkat, bahwa banyak remaja sebagai peserta didik yang tidak bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Salah satu penyebab dari hal tersebut adalah kurangnya motivasi dalam belajar dari peserta didik, oleh karena itu perlu adanya motivasi dalam diri remaja.
Motivasi adalah dorongan dari dalam individu, baik secara sadar maupun tidak, yang memunculkan, mengarahkan,dan mempertahankan perilaku sehingga individu dapat mencapai tujuannya. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri, remaja akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Motivasi bias berasal dari berbagai sumber seperti lingkungan social, prestasi, norma, moral, orang lain dan agama. Untuk menumbuhkan motivasi dalam diri bisa dilakukan dengan banyak hal. Salah satunya dengan membuat suatu perencanaan yang dalam jangak waktu tertentu harus kita capai. Dengan sendirinya kita akan termotivasi akan sesuatu yang harus kita capai.
Motivasi dalam diri seseorang bisa muncul kalau seseorang itu sendiri mau melaksanakan suatu hal yang bisa membuatnya semangat dalm suatu pencapaian. Lingukungan juga mendorong untuk lebih bersemangat mulai dari lingkungan keluarga sampai masyarakat umum. Suatu tujuan yang sudah benar-benar menjadi pilihan akan membuat kita termotivasi untuk menggapainya terlepas dari apapun yang membuat kita termotivasi, semuanya tergantung dari keinginan yang kuat dari diri seseorang untuk menggapai apa yang diinginkan atau direncanakan.
B. SARAN
1. Kiranya perlu ditanakan sejak dini pada diri remaja akan pentingnya motivasi.
2. Motivasi akan berkerkembang dengan baik apabila peran pendidik dan koselor lebih aktif dalam proses balajar mengajar, agar remaja atau peserta didik dapat mengembangkan motivasi belajarnya.
Sumber : http://zipsiedu.blogspot.com/2010/04/mengembangkan-motivasi-belajar-remaja.html

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Posting Komentar